TUGAS UTS ADMINISTRASI PENDIDIKAN SEMESTER 3 PAI
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM CIAMIS
1. Jelaskan perlunya pendidikan dalam
kehidupan manusia ?
Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli
beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan
tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang
menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya. Maka dari itu ada
beberapa hal mengapa pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia, yaitu
antara lain :
a Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
Sebagai proses transformasi budaya, pendidikan
diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasi ke generasi yang
lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami proses transformasi dari generasi
tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasi yaitu nilai-nilai yang masih
cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran, rasa tanggung jawab, dan
lain-lain.
b Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukan pribadi, pendidikan
diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dan sistemik terarah kepada terbentuknya
kepribadian peserta didik. Proses pembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu
pembentukan pribadi bagi mereka yang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa
dan bagi mereka yang sudah dewasa atas usaha sendiri.
c Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan sebagai penyiapan tenaga kerja diartikan
sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memiliki bekal dasar utuk
bekerja.Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan kerja pada calon luaran.Ini menjadi misi penting dari pendidikan
karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
d Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara
Pendidikan sebagai penyiapan warganegara diartikan
sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekali peserta didik agar
menjadi warga negara yang baik dan menjai generasi yang mampu mengemban tugas
adicit bangsa.
e Definisi Pendidikan Menurut GBHN
GBHN 1988 (BP 7 Pusat, 1990: 105) memberikan batasan
tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikan nasional yang berakar
pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkan Pancasila serta Undang-Undang
Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasan serta dapat memenuhi
kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
2. Jelaskan hubungan antara pendidikan
dengan administrasi pendidikan. Tunjukan pula peranan administrasi pendidikan !
a. Hubungan antara pendidikan dengan administrasi
pendidikan
Kebanyakan orang berpendapat bahwa administrasi hanya
dianggap sebagai kegiatan tulis-menulis dan pembukuan keuangan.Pandangan
tersebut kadang-kadang ada benarnya juga dan bukan tidak beralasan.Secara fisik
dan kenyataannya kegiatan admninistasi memang dilakukan dalam praktek tulis
menulis, baik menggunakan tangan, alat tulis, mesin ketik atau komputer.padahal
secara teoritis kegiatan administrasi lebih luas dari pada itu. Bukan saja
sebagai kegiatan pendukung dalam melengkapai kegiatan yang ada di
lapangan.Pandangan demikian itu tidak sepenuhnya juga benar.
Pelaksanaan administrasi dalam bentuk tulis-menulis
atau lebih dikenal dengan ke-Tata Usahaan di sebuah lembaga pendidikan
mempunyai peranan yang sangat penting, terkait di berbagai bidang, baik
pencatatan, maupun surat menyurat bahkan masalah hukum, sosial maupun ekonomi
dan lain-lain, sehingga tidak bisa dipandang kurang penting fungsinya.
Lebih-lebih produk administrasi yang berupa dokumen seperti Ijazah, Sertifikat
dan surat-surat penting lainnya akan mempunyai nilai tinggi sekali di mata
hukum, jika akurasi isinya dijamin benar. Oleh karena itu kebenaran data
administrasi menuntut kejujuran dan kedisiplinan baik pelaksana maupun
pengelolanya, karena produk administrasi yang demikian ini biasanya digunakan
untuk memperkuat bukti-bukti fisik ditinjau dari aspek hukum.Dalam bidang pendidikan,
kebutuhan informasi mulai dari data lembaga, sarana kurikulum sampai dengan
data asal dan kondisi ekonomi siswa, sangat diperlukan baik oleh perorangan
maupun lembaga-lembaga pemerintah dan swasta, maupun untuk kepentingan
penelitian mahasiswa.Dalam rangka memberikan pelayanan yang baik bagi
masyarakat umum, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para pemikir administrasi
pendidikan untuk menciptakan format data administrasi pendidikan dan sistem
pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu mengakomodir berbagai
keperluan.Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin cepat ini, sudah
barang tentu format administrasi pendidikan harus capable terhadap teknologi
informasi saat ini.
b. Peranan administrasi pendidikan
1) Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan
teratur, sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan pendidikan
bagi Kepala Sekolah dan Guru. Peningkatan kemampuan tersebut akan berakibat
positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan perluasan pada kinerja di
dunia pendidikan tersebut. Untuk memperlancar kegiatan di atas agar lebih
efektif dan efisien perlu informasi yang memadai.Sistem informasi di dunia
pendidikan ini menyangkut dua hal pokok yaitu kegiatan pencatatan data
(recording system) dan pelaporan (reporting system).
2) Administrasi suatu lembaga pendidikan merupakan
suatu sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan
tertib sehingga tercapainya suatu tujuan terpenting pada lembaga pendidikan
tersebut. Yang sangat diperlukan oleh para pelaku pendidikan untuk melakukan
tugas dan profesinya.Kepala Sekolah dan guru disekolah sangat memerlukan
data-data tentang siswa, kurikulum, sarana dan sebagainya untuk pengelolaan
sekolah sehari-hari.Pengawas pendidikan di semua tingkat memerlukan data-data
tersebut sebagai bahan sarana supervisi.Untuk tingkat yang lebih tinggi
misalnya Dinas Penididikan mulai tingkat kecamatan sampai propinsi memerlukan
data untuk pelaporan yang lebih tinggi, untuk melakukan pembinaan, serta untuk
menyusun rencana atau program pendidikan pada masa mendatang.Di tingkat pusat
(nasional) data pendidikan diperlukan untuk perencanaan yang lebih makro,
melakukan pembinaan, pengawasan, penilaian (evaluasi), dan keperluan
administrasi lainnya.
3) Data pendidikan yang terdapat disekolah sangat
banyak macam dan jenisnya. Ada yang bersifat relatif tetap dan ada yang selalu
berubah. Untuk mendapatkan gambaran perubahan data dari waktu ke waktu, perlu
dilakukan pencatatan yang teratur dan berkelanjutan dengan menggunakan sistem
yang baku dalam satu sistem. Agar pencatatan data lebih akurat dan benar sesuai
yang diharapkan tenaga administrasi yang terampil dan mengetahui apa yang
menjadi tugasnya.
4) Di lembaga pendidikan tingkat menengah hampir
sebagian besar belum ada tenaga administrasi sesuai yang diharapkan. Kepala
Sekolah sebagai administrator di lingkungan sekolah yang dipimpinnya, dalam
melaksanakan tugas administrasi dibantu oleh guru dengan cara membagi tugas
administrasi mereka. Agar dalam melaksanakan tugas administrasi dan pelaporan,
cepat dan benar diperlukan pedoman administrasi di tingkat sekolah.
3. Terangkan usaha-usaha apa yang bisa
dilakukan untuk memperluas cakrawala seseorang mengenai administrasi pendidikan
?
Usaha-usaha yang dapat dilakukan seseorang untuk menambah
wawasan dan cakrawala tentang administrasi pendidikan diantaranya ialah :
a. Membaca buku, dengan perkembangan zaman dewasa ini
buku merupakan mudal utama bagi kalangan intelek. Dan buku yang membahas
tentang administrasi pendidikn pendidikan amatlah banyak, baik buku dalam
negeri ataupun luar negeri.
b. Membaca Literatur selain buku, seperti majalah,
buletin, koran, jurnal. Karena ada beberapa surat kabar yang menerbitkan atau
membahas tentang administrasi pendidikan, biasanya hal-hal yang dibahas dalah
media tersebut hal-hal yang menyangkut administrasi yang up to date.
c. Surfing di internet. Media internet adalah media
termudah dan tercepat yang bisa diakses oleh orang di hampir seluruh belahan
dunia ini.Tak ada yang tidak ada di internet, bahkan di internet kita bisa
menemukan beraneka ragam pengetahuan tentang administrai pendidikan.
d. Mengikuti seminar, workshop, training atau
pelatihan tentang administrasi pendidikan. Karena dengan usaha ini kita akan
mendengar berbagai pendapat ahli administrasi secara langsung dan kita pun bis
berdiskusi secara langsung dengan narasumber.
4. Apakah yang menjadi esensi administrasi
pendidikan ?
Pada prinsipnya administrasi pendidikan merupakan
aplikasi ilmu admnistrasi ke dalam lapangan pendidikan, prinsip tersebut sering
disebut sebagai bagian dari “applied scinces” Burhanuddin mengatakan : Arti dan
nilai administrasi pendidikan maupun fungsi-fungsinya adalah juga merupakan
rangkaian konsep dari rumusan administrasi dan manajemen pada umumnya. Hanya
saja khusus karena mempunyai perbedaan objek dan tujuan spesifikasinya,
sementara fungsi dan strateginya managerialyang digunakan pada hakekatnya sama
dengan apa yang diterapkan dalam lapangan manajemen pada umumnya.
5. Sejak kapan studi tentang administrasi pendidikan
dilakukan, dan bagaimana di Indonesia ?
a. Manajemen Pendidikan sebenarnya berkembang dan
mengadopsi dari teori Manajemen di bidang ekonomi. Teori Manajemen pada awalnya
dikembangkan oleh tokoh-tokoh yang bergerak dalam bidang bisnis.
b. Dalam perkembangannya Teori Manajemen dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
1) Teori Manajemen Kuno; Sampai dengan tingkat
tertentu, manajemen telah dipraktekkan oleh masyarakat kuno.Sebagai contoh,
bangsa Mesir bisa membuat piramida.Bangunan yang cukup kompleks yang hanya bisa
diselesaikan dengan koordinasi yang baik.Kekaisaran Romawi mengembangkan
struktur organisasi yang jelas, dan sangat membantu komunikasi dan
pengendalian.
2) Teori Manajemen Klasik dengan tokohnya antara lain
• Robert Owen (1771-1858); Owen berkesimpulan bahwa
manajer harus menjadi pembaharu (reformer). Beliau melihat peranan pekerja
sebagai yang cukup penting sebagai aset perusahaan. Pekerja bukan saja
merupakan input, tetapi merupakan sumber daya perusahaan yang signifikan. Owen
berpendapat dengan memperbaiki kondisi kerja atau invertasi pada sumber daya
manusia, perusahaan dapat meningkatkan output dan juga keuntungan. Disamping
itu Owen juga memperkenalkan sistem penilaian terbuka dan dilakukan setiap
hari. Dengan cara seperti itu manajer diharapkan bisa melokalisir masalah yang
ada dengan cepat.
• Charles Babbage (1792-1871); Babbage merupakan
profesor matematika di Inggris. Dengan metode kuantitatifnya beliau percaya :
(1) Bahwa prinsip-prinsip ilmiah dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi
produksi, produksi naik biaya operasi turun, (2) Pembagian Kerja (division of
labor); dengan ini kerja/operasi pabriknya bisa dianalisis secara terpisah.
Dengan cara semacam ini pula training bisa dilakukan dengan lebih mudah, dan
(3) Dengan melakukan pekerjaan yang sama secara berulang-ulang, maka pekerja
akan semakin terampil dan berarti semakin efisien.
• Federick Winslow Taylor (1856-1915); ia disebut
sebagai bapak manajemen ilmiah. Taylor memfokuskan perhatiannya pada studi
waktu untuk setiap pekerjaan (time and motion study); dari sini ia
mengembangkan analisis kerja. Taylor kemudian memperkenalkan sistem pembayaran
differential (differential rate). Manajemen Taylor didasarkan pada
langkah atau prinsip sebagai berikut :
1) Mengambangkan Ilmu untuk setiap elemen pekerjaan,
untuk menggantikan pikiran yang didasari tanpa ilmu.
2) Memilih karyawan secara ilmiah, dan melatih mereka
untuk melakukan pekerjaan seperti yang ditentukan pada langkah I.
3) Mengawasi karyawan secara ilmiah, untuk memastikan
mereka mengikuti metode yang telah ditentukan.
4) Kerjasama antara manajemen dengan pekerja
ditingkatkan. Persahabatan antara keduanya juga ditingkatkan
• Frank B. Gilberth (1868-1924) dan Lillian Gilberth
(1887-1972); Keduanya adalah suami istri yang mempunyai minat yangsama terhadap
manajemen. Menurut Frank pergerakan yang dapat dihilangkan akan mengurangi
kelelahan. Semangat kerja akan naik karena bermanfaat secara fisik pada
karyawan. Sedang Lilian memberikan kontribusi pada lapangan psikologi industri
dan manajemen personalia.Beliau percaya bahwa tujuan akhir manajemen ilmiah
adalah membantu pekerja mencapai potensi penuhnya sebagai seorang manusia.
Keduanya mengembangkan rencana promosi tiga tahap, yaitu : menyiapkan promosi,
melatih calon pengganti, dan melakukan pekerjaan.
• Henry L. Gantt (1861-1919); Gantt melakukan
perbaikan metode sistem penggajian Taylor (differential system) karena
menurutnya metode tersebut kurang memotivasi kerja. Sistem Pengawasan
(supervisor) diterapkannya sebagai upaya untuk memacu semangat kerja
karyawan.Disamping itu Gantt juga memperkenalkan sistem penilaian terbuka yang
awalnya merupakan ide Owen.Gantt chart (bagan Gantt) kemudian populer dan
gigunakan untuk perencanaan, yaitu mencatat scedul (jadwal) pekerja tertentu.
• Henry Fayol (1841-1925); Henry Fayol merupakan
industrialis Prancis, ia sering disebut sebagai bapak aliran manajemen klasik
karena upaya “mensistematisir” studi manajerial. Menurut Fayol, praktek
manajemen dapat dikelompokkan ke dalam beberapa pola yang dapat diidentifikasi
dan dianalisis. Dan selanjutnya analisis tersebut dapat dipelajari oleh manajer
lain atau calon manajer. Fayol adalah orang yang pertama mengelompokkan
kegiatan menajerial dalam 4 fungsi manajemen, yaitu : (1) Perencanaan, (2) Pengorganisasian,
(3) Pengarahan, dan (4) Pengendalian. Fayol percaya bahwa manajer bukan
dilahirkan tetapi diajarkan.Manajemen bisa dipelajari dan dipraktekkan secara
efektif apabila prinsip-prinsip dasarnya dipahami.
• Max Weber (1864-1920); Max Weber adalah seorang ahli
sosiologi Jerman yang mengembangkan teori birokrasi.Menurutnya, suatu
organisasi yang terdiri dari ribuan anggota membutuhkan aturan jelas untuk
anggota organisasi tersebut.Organisasi yang ideal adalah birokrasi dimana
aktivitas dan tujuan diturunkan secara rasional dan pembagian kerja disebut
dengan jelas.Birokrasi didasarkan pada aturan yang rasional yang dapat dipakai
untuk mendesain struktur organisasi yang jelas.Konsep birokrasi Weber berlainan
dengan pengertian birokrasi populer, dimana orang cnderung mengartikan kata
birokrasi dengan konotasi negatif, yaitu organisasi yang lamban, tidak reponsif
terhadap perubahan.
• Mary Parker Follet (1868-1933); Mary Parker Follet
agak berbeda sedikit dengan pendahulunya karena memasukkan elemen manusia dan
struktur organisasi kedalam analisisnya. Elemen tersebut kemudian muncul dalam
teori perilaku dan hubungan manusia. Follet percaya bahwa seseorang akan
menjadi manusia sepenuhnya apabila manusia menjadi anggota suatu kelompok.
Konsekuensinya, Follet percaya bahwa manajemen dan pekerja mempunyai
kepentingan yang sama, karena menjadi anggota organisasi yang sama. Selanjutnya
Follet mengembangkan model perilaku pengendalian organisasi dimana seseorang
dikendalikan oleh tiga hal, yaitu : (1) Pengendalian diri (dari orang
tersebut); (2) Pengendalian kelompok (dari kelompok); dan (3) bersama (dari
orang tersebut dan dari kelompok).
• Chester I Barnard (1886-1961); Bernard mengambangkan
teori organisasi, menurutnya orang yang datang keorganisasi formal (seperti
perusahaan) karena ingin mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai sendiri. Pada
waktu mereka berusaha mencapai tujuan organisasi, mereka juga akan berusaha
mencapai tujuannya sendiri. Organisasi bisa berjalan dengan efektif apabila
keseimbangan tujuan organisasi dengan tujuan anggotanya dapat terjaga. Bernard
percaya bahwa keseimbangan antara tujuan organisasi dengan individu dapat
dijaga apabila manajer mengerti konsep wilayah penerimaan (zone of acceptance),
dimana pekerja akan menerima instruksi atasannya tanpa mempertanyakan otoritas
manajemen.
3) Teori Manajemen Kontemporer.
Beberapa pendekatan sudah dibicarakan dimuka, dimana
pendekatan-pendekatan tersebut mengalami perkembangan.Ada beberapa perkembangan
yang cenderung mengintegrasikan pendekatan-pendekatan sebelumnya, menjadikan
batas-batas pendekatan yang telah dibicarakan menjadi tidak jelas.Namun
demikian ada pendekatan yang tetap berakar pada pendekatan-pendekatan tertentu.
Bagian berikut ini akan membicarakan pendekatan baru dalam manajemen :
a) Pendekatan Sistem; Sistem dapat diartikan sebagai
gabungan sub-sub sistem yang saling berkaitan. Organisasi sebagai suatu sistem
akan dipandang secara keseluruhan, terdiri dari bagian-bagian yang berkaitan
(sub-sistem), dan sistem/organisasi tersebut akan berinteraksi dengan
lingkungan. Pada proses selanjutnya pendekatan inilah yang selama ini digunakan
dalam sistem manajemen pendidikan di indonesia. Sebelum munculnya sistem
pendekatan-pendekatan yang baru.
b) Pendekatan Situasional (Contingency); Pendekatan
ini menganggap bahwa efektivitas manajemen tergantung pada situasi yang
melatarbelakanginya.Prinsip manajemen yang sukses pada situasi tertentu, belum
tentu efektif apabila digunakan di situasi lainnya.Tugas manajer adalah mencari
teknik yang paling baik untuk mencapai tujuan organisasi, dengan melihat
situasi, kondisi, dan waktu yang tertentu.Pendekatan situasional memberikan
“resep praktis” terhadap persoalan manajemen.Tidak mengherankan jika pendekatan
ini dikembangkan manajer, konsultan, atau peneliti yang banyak berkecimpung
dengan dunia nyata.Pendekatan ini menyadarkan manajer bahwa kompleksitas
situasi manajerial, membuat manajer fleksibel atau sensitif dalam memilih
teknik-teknik manajemen yang terbaik berdasarkan situasi yang ada.Namun pendekatan
ini dalam perkembangannya dikritik karena tidak menawarkan sesuatu yang
baru.Pendekatan ini juga belum dapat dikatakan sebagai aliran atau disiplin
manajemen baru, yang mempunyai batas-batas yang jelas.
c) Pendekatan Hubungan Manusia Baru (Neo-Human Relation);
Pendekatan ini berusaha mengintegrasikan sis positif manusia dan manajemen
ilmiah.Pendekatan ini melihat bahwa manusia merupakan makhluk yang emosional,
intuitif, dan kreatif.Dengan memahami kedudukan manusia tersebut, prinsip
manajemen dapat dikembangkan lebih lanjut.Tokoh yang dapat disebut mewakili
aliran ini adalah W. Edwadr Deming, yang mengembangkan prinsip-prinsip
manajemen seperti Fayol yang berfokus pada kualitas kerja dan hubungan antar
karyawan.Dalam perjalanannya pendekatan ini masih membutuhkan waktu untuk
sampai dikatakan sebagai aliran manajemen baru.Meskipun demikian pendekatan
tersebut cukup populer baik dilingkungan akademis maupun praktis.Ide-ide
pendekatan tersebut banyak mempengaruhi praktek manajemen saat ini.
c. Perkembangan manajemen pendidikan di Indonesia ;
Sejak zaman orde lama, orde baru sampai sekarang zaman
reformasi, sistem pendidikan Nasional kita masih belum mempunyai perubahan yang
signifikan.Persoalan pendidikan di Indonesia dewasa ini sangat kompleks.
Permasalahan yang besar antara lain menyangkut persoalan mutu pendidikan,
pemerataan pendidikan, dan manajemen pendidikan. Mengenai mutu pendidikan
menurut Paul Suparno adalah masalah mengenai kurikulum, proses pembelajaran,
evaluasi, buku ajar, mutu guru, sarana dan prasarana. Termasuk pemerataan
pendidikan adalah masih banyaknya anak umur sekolah yang tidak dapat menikmati
pendidikan formal di sekolah.Sedang persoalan manajemen pendidikan adalah
menyangkut segala macam pengaturan pendidikan seperti otonomi pendidikan,
birokrasi, dan transparansi agar kualitas dam pemerataan pendidikan dapat
terselesaikan.
Sistem Manajemen Pendidikan yang terjadi di Indonesia
sejak zaman orde baru (yang masih menggunakan manajemen pendidikan
sentralistik) sampai kemudian muncul Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang
sudah cenderung kepada otonomisasi lembaga-lembaga pendidikan (desentralisasi
pendidikan), mempunyai arti yang sangat luas.Disamping mempunyai kekurangan dan
kelebihan masing-masing.
Sebagaimana dijelaskan oleh H.A.R Tilaar, bahwa di
dalam sistem pendidikan sekurang-kurangnya berisi faktor-faktor biaya,
pengelola, institusi, dan sistem manajemennya.Sistem manajemen pendidikan kita
(era Orde Lama dan Orde Baru) masih terlalu sentralistik (pemerintah pusat),
sebagaimana kita tahu bahwa suatu sistem yang sentralistik dan birokratik, maka
ruang-gerak untuk inovasi sangat terbatas.Demikian pula kreativitas dari para
pendidiknya boleh dikatakan menjadi hilang karena segala sesuatu telah
ditentukan menurut garis-garis yang ditentukan. Sehingga apa yang diinginkan
daerah (lembaga pendidikan) tidak tercapai karena sifat yang sentralistik
tersebut. Hasilnya adalah jumlah out-put banyak namun itu menambah pengangguran
yang banyak pula.
Pada era reformasi mulai muncul Manajemen Berbasis
Sekolah (MBS) seiring dengan bergulirnya otonomi daerah (pelimpahan wewenang
pemerintah pusat pada pemerintah daerah). Konsep Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) dalam bahasa Inggris disebut ”School Based Management” merupakan
strategi yang jitu untuk mencapai manajemen sekolah yang efektif dan efisien.
Konsep ini pertama kali muncul di Amerika Serikat, latar belakangnya adalah
ketika itu masyarakat mempertanyakan apa yang dapat diberikan sekolah kepada
masyarakat dan juga apa relevansi dan korelasi pendidikan dengan tuntutan
maupun kebutuhan masyarakat. Konsep ini didasarkan pada “Self Determination
Theory” yang menyatakan bahwa apabila seseorang atau kelompok memiliki
kekuasaan untuk mengambil keputusan sendiri, maka orang atau kelompok tersebut
akan memiliki tanggung jawab yang besar untuk melaksanakan apa yang telah
diputuskan tersebut.
Sisi kelebihan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
dibandingkan dengan model sentralistik adalah sekolah memiliki kekuasaan,
antara lain : (1) mengambil keputusan berkaitan dengan pengelolaan kurikulum;
(2) keputusan berkaitan dengan rekruitmen dan pengelolaan guru dan pegawai
administrasi; (3) keputusan berkaitan dengan pengelolaan sekolah. Dengan
demikian dapat dilihat sekaligus ditegaskan bahwa model MBS ini pada hakekatnya
adalah memberikan otonomi yang lebih luas kepada sekolah, dengan tujuan akhir
meningkatkan mutu hasil penyelenggaraan pendidikan melalui peningkatan kinerja
dan partisipasi semua stakeholdernya.
Demikian pula yang disampaikan Mulyasa bahwa
kewenangan yang bertumpu pada sekolah merupakan inti dari MBS yang dipandang
memiliki tingkat efektivitas tinggi serta memberikan beberapa keuntungan
berikut : (1) Kebijaksanaan dan kewenangan sekolah membawa pengaruh langsung
kepada peserta didik, orang tua, dan guru; (2) Bertujuan bagaimana memanfaatkan
sumber daya lokal; dan (3) Efektif dalam melakukan pembinaan peserta didik
seperti kehadiran, hasil belajar, tingkat pengulangan, tingkat putus sekolah,
moral guru, dan iklim sekolah.
6. Sebutkan ciri-ciri yang hakiki dari
pengertian administrasi secara umum !
Terlepas dari perbedaan pendapat tentang definisi
administrasi pendidikan terdapat beberapa prinsip yang nampaknya menjadi benang
merah tentang pengertian manajemen yakni :
o Administrasi merupakan suatu kegiatan
o Adminsitrasi menggunakan atau memanfaatkan
pihak-pihak lain
o Kegiatan administrasi diarahkan untuk mencapai suatu
tujuan tertentu
Oteng Sutisna (1989:382) menyatakan bahwa Administrasi
pendidikan hadir dalam tiga bidang perhatian dan kepentingan yaitu : (1)
setting Administrasi pendidikan (geografi, demograpi, ekonomi, ideologi,
kebudayaan, dan pembangunan); (2) pendidikan (bidang garapan Administrasi); dan
(3) substansi administrasi pendidikan (tugas-tugasnya, prosesnya, asas-asasnya,
dan prilaku administrasi), hal ini makin memperkuat bahwa
manajemen/administrasi pendidikan mempunyai bidang dengan cakupan luas yang
saling berkaitan, sehingga pemahaman tentangnya memerlukan wawasan yang luas
serta antisipatif terhadap berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat
disamping pendalaman dari segi perkembangan teori dalam hal
manajemen/administrasi.
7. Sebutkan definisi administrasi yang
saudara fahami berdasarkan pendekatan esensinya !
Kata “Administrasi” berasal dari bahasa latin yang
terdiri atas kata ad dan ministrare. Kata ad mempunyai arti yang sama dengan
kata to dalam Bahasa Inggris, yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan ministrare
sama dengan to save atau to conduct yang berarti “melayani”,
“membantu”, atau “mengarahkan”. Dalam Bahasa Inggris to administer berarti
pula “mengatur” , “memelihara” (to look after), dan mengarahkan. Jadi
kata administrasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk
membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan didalam mencapai
suatu tujuan.
Jadi pada dasarnya yang saya fahami tentang definisi
administrasi menurut beberapa tokoh ialah bahwa sebuah proses atau sebuah
aktivitas untuk mengatur, mengarahkan, dan membatu setiap aktivitas dalam
rangka mencapai sebuah tujuan. Dan dalam administrasi ditentukan oleh berbagai
faktor, dan tentunya setiap faktor tersebut saling berhubungan dalam rangka
tercapainya sebuah tujuan, dan biasanya administrasi seriang diidentikan dengan
manajement.
8. Apakah yang dimaksud bahwa adminitrasi
itu merupakan sebuah proses. Beri keterangan hingga jelas !
Administrasi pendidikan mengandung pengertian proses
untuk mencapai tujuan pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemanduan, dan penilaian. Perencanaan meliputi
kegiatan menetapkan apa yang ingin dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama,
berapa orang yang diperlukan dan berapa banyak biaya. Perencanaan ini dibuat
sebelum suatu tindakan dilaksanakan. Administrasi pendidikan merupakan sebuah
proses yang harus ditempuh dengan berbagai upaya uantuk mewujudkan suatu tujuan
yang ingin dicapai atau diraih.
Administrasi sebagai sebuah proses bahwa administrasi
dilakukan melalui tahapan-tahapan dengan mekanisme yang terukur dan teratur,
sehingga proses administrasi dilakukan sesuai dengan apa yang telah digariskan
dalam program, karena adminsitrasi senantiasa berhubungan dengan berbagai hal,
diantaranya adalah ada sebuah organisasi, orang yang menjalankannya, ada media
yang digunakan dan semuanya perlu dikoordinasikan secara efektif.
9. Sebutkan definisi administrasi
berdasarkan pendekatan/aplikasinya !
Berdasarkan pendekatan/aplikasinya Stephen J. Knezeich
(1984:9) dalam buku Administration of Public Education mendefinisikan bahwa :
Educational administration is a specialized set of organizational
functions whose primary purposes are to insure the efficient and effective
delivery of relevant educational service as well as implementation of
legislative policies through planning, decision making, and leadership behavior
that keeps the organizations focused on predetermined objectives, provides for
optimum allocation and most productive uses, stimulates and coordinated
professional and other personnel to produce a coherent social system and
desirable organizational climmet, and facilitates determination of essential
changes to satisfy future and emerging needs of student and society.
Makna dari uraian tersebut, menunjukkan kompleksitas
aktivitas yang saling ketergantungan. Administrasi pendidikan merupakan
sekumpulan fungsi-fungsi organisasi yang memiliki tujuan utama untuk menjamin
efisiensi dan efektivitas pelayanan pendidikan, sebagaimana pelaksanaan
kebijakan melalui perencanaan, pengambilan keputusan, perilaku kepemimpinan,
penyiapan alokasi sumber daya, stimulus dan koordinasi personil, dan iklim
organisasi yang kondusif, serta menentukan perubahan esensial fasilitas untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik dan masyarakat di masa depan.
10. Sebutkan fungsi dari administrasi, dan
berikan penjelasan dari masing-masing fungsi tersebut !
Bahwa dalam proses belajar mengajar sekolah itu
membutuhkan tenaga administrasi pendidikan yang mampu mengembangkan pengajaran
di sekolah tersebut. Oleh karena itu dalam proses administrasi pendidikan perlu
ditetapkan beberapa hal antara lain :
a. Perencanaan (Planning); Perencanaan adalah
pemilihan dari sejumlah alternative tentang penetapan prosedur pencapain serta
sumber yang dapat disediakan untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Pengorganisasian (Organizing); Pengorganisasian di
sekolah dapat didefenisikan sebagai keseluruhan proses untuk memilih orang –
orang (guru personel sekolah lainnya) serta mengalokasikan prasarana dan sarana
untuk menunjang tugas-tugas orangorang itu dalam rangka mencapai tujuan
sekolah.
c. Pengarahan/pelaksanaanm (Actuating); Pengarahan
diartikan sebagai suatu usaha untuk menjaga agar apa yang telah direncanakan
dapat berjalan seperti dikehendaki, kegiatan pengerahan ini dapat dilakukan
dengan :
o melaksanakan orientasi tentang pekerjaan yang akan
dilakukan atau kelompok.
o memberikan petunjuk umum atau petunjuk khusus, baik
lisan atau tulisan secara langsung maupun tidak langsung.
d. Pengorganisasian; Pengoganisasian di sekolah
diartikan sebagai usaha untuk menyatupadukan kegiatan dari berbagai individu
atau unit sekolah agar kegiatan mereka berjalan selaras dengan anggota atau
unit lainnya dalam berbagai acara seperti :
o melaksanakan penjelasan singkat (briefing)
o mengadakan rapat kerja
o memberikan petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis
o memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan
e. Pembiayaan (budgeting); Pembiayaan sekolah adalah
kegiatan mendapatkan biaya serta mengelola anggaran pendapatan dan belanja
pendidikan.
f. Penilaian; Maksud penilaian in adalah untuk:
o untuk memperoleh dasar bagi pertimbangan apakah pada
akhir suatu periode kerja, pekerjaan tersebut berhasil.
o menjamin cara bekerja yang efektif dan efisien.
o memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran
dan untuk menghindari situasi yang dapat merusak.
o mengajukan kesanggupan para guru dan orangtua murid
dalam mengembangkan organisasi sekolah.
11. Sebutkan definisi administrasi
pendidikan yang saudara fahami !
Menurut saya Administrasi dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan atau usaha untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur
semua kegiatan didalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan administrasi pendidikan
ialah segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik
personal, spiritual maupun material yang bersangkut paut dengan pencapaian
tujuan pendidikan. Dan administrasi pendidikan dimaksudkan agar proses
pendidikan apat terarah, teratur dan mencapai pada sasaran yangdiharapkan yakni
tujuan pendidikan. Namun, pada perkembangannya administrasi pendidikan
seringkali didefinisikan sebagai kegiatan ketata usahaan, padahal administrasi memiliki
pengertian yang lebih luas daripada ketetausahaan.Maka perlu pemahaman yang
mendalam tentang administrasi pendidikan ini, karena administrasi pendidikan
bisa dijadikan tolak ukur keberhasilan sebuah lembaga pendidikan.
12. Jelaskan kedudukan administrasi
pendidikan yang saudara fahami !
Yang saya fahami dari kedudukan Administrasi di
Indonesia ialah agar pendidikan di sekolah, di negara Indonesia lebih efektif
dan efisien serta untuk menunjang kehidupan bangsa yang lebih maju dan
sejahtera dimasa yang akan datang, Sesuai dengan tujuan pendidikan di
Indonesia. Keudukan administrasi ini mengambil peranan yang penting dalam
sebuah lembaga pendidikan atau sekolah, karena administrasi pendidikan disebuah
lembaga bisa dijadikan sebagai barometer keberhasilan sekolah tersebut, dan
pendidikan pada khususnya.
Agar tujuan pendidikan di sekolah dapat tercapai
secara efektif dan efisien, maka proses manajemen pendidikan memiliki peranan
yang amat vital. Karena bagaimana pun sekolah merupakan suatu sistem yang di
dalamnya melibatkan berbagai komponen dan sejumlah kegiatan yang perlu dikelola
secara baik dan tertib. Sekolah tanpa didukung proses manajemen yang baik,
boleh jadi hanya akan menghasilkan kesemrawutan lajunya organisasi, yang pada
gilirannya tujuan pendidikan pun tidak akan pernah tercapai secara semestinya.
Dengan demikian, setiap kegiatan pendidikan di sekolah harus memiliki
perencanaan yang jelas dan realisitis, pengorganisasian yang efektif dan
efisien, pengerahan dan pemotivasian seluruh personil sekolah untuk selalu
dapat meningkatkan kualitas kinerjanya, dan pengawasan secara berkelanjutan.
13. Sebutkan tujuan administrasi pendidikan
di Indonesia !
Dalam melakukan suatu pekerjaan orang yang terlibat
dalam pekerjaan itu harus mengetahui dengan jelas apakah tujuan pekerjaan itu,
yaitu apa yang hendak dicapai. Dibidang pendidikan dan pengajaran seorang
supervisor pendidikan harus mempunyai pengetahuan yang cukup jelas tentang
apakah tujuan supervisi itu.
Tujuan umum supervisi pendidikan adalah memperbaiki
situasi belajar mengajar, baik belajar para siswa, maupun situasi mengajar
guru.Wiles dan W.H. Burton sebagaimana dikutip oleh Burhanuddin mengungkapkan
bahwa tujuan supervisi pendidikan adalah .membantu mengembangkan situasi
belajar mengajar kearah yang lebih baik. Tujuan supervisi pendidikan tidak lain
adalah untuk meningkatkan pertumbuhan siswa dan dari sini sekaligus menyiapkan
bagi perkembangan masyarakat.
Amatembun merumuskan tujuan supervisi pendidikan
(dalam hubungannya dengan tujuan pendidikan nasional) yaitu .membina
orang-orang yang disupervisi menjadi manusia-manusia pembangunan yang dewasa
yang berpancasila.
Yushak Burhanuddin mengemukakan bahwa tujuan supervisi
pendidikan adalah dalam rangka mengembangkan situasi belajar mengajar yang
lebih baik melalui pembinaan dan peningkatan profesi mengajar, secara rinci
sebagai berikut:
a. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi belajar
mengajar.
b. Mengendalikan penyelenggaraan bidang teknis
edukatif disekolah sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan kebijakan yang telah
ditetapkan.
c. Menjamin agar kegiatan sekolah berlangsung sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, sehingga berjalan lancar dan memperoleh hasil
optimal.
d. Menilai keberhasilan sekolah dalam pelaksanaan
tugasnya.
e. Memberikan bimbingan langsung untuk memperbaiki
kesalahan, kekurangan, dan kehilafan serta membantu memecahkan masalah yang
dihadapi sekolah, sehingga dapat dicegah kesalahan yang lebih jauh.
Pelaksanaan supervisi dalam lapangan pendidikan pada
dasarnya bertujuan.memperbaiki proses belajar mengajar secara total. Dalam hal
ini bahwa tujuan supervisi tidak hanya memperbaiki mutu mengajar guru, akan
tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru dalam arti luas termasuk pengadaan
fasilitas yang menunjang kelancaran pembelajaran, meningkatkan mutu pengetahuan
dan keterampilan guru, memberikan bimbingan dan pembinaan dalam pelaksanaan
kurikulum, pemilihan dan penggunaan metode mengajar dan teknik evaluasi
pengajaran.
14. Sebutkan komponen dasar/unsur-unsur
pokok dari administrasi pendidikan !
Didalam administrasi pendidikan terdapat beberapa
unsur pokok, diantaranya:
a Adanya sekelompok manusia (sedikitnya dua orang),
b Adanya tujuan yang hendak di capai bersama,
c Adanya tugas / fungsi yang harus dilaksanakan, dan
d Adanya perlengkapan dan peralatan atau media yang
akan digunakan.
15. Apa yang dimaksud pejabat struktural
dan fungsional di lingkungan pendidikan?
a. Jabatan Struktural adalah kedudukan yang menunjukan
tugas dan tanggungjawab, dalam suatu organisasi yang bersifat terstruktur dan
bersifat formal. Jabatan structural merupakan jabatan penting dan tercantum
secara jelas dan tegas tentang tugas pokok dan fungsi yang harus
dilaksanakannya.Pada dasarnya jabatan struktur ialah jabatan yang berfungsi
untuk mengkonsep dan mengkoordinir setiap aktivitas yang dilaksanakan oleh
petugas fungsional.Sehingga prinsip pembagian tugas dan personal dapat berjalan
secara optimal.
b. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang
menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri
Sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan
pada keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri. Jabatan
fungsional pada hakekatnya adalah jabatan teknis yang tidak tercantum dalam
struktur organisasi, namun sangat diperlukan dalam tugas-tugas pokok dalam
organisasi Pemerintah.Jabatan fungsional Pegawai Negeri Sipil terdiri atas
jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan.
16. Apa yang dimaksud unsur pimpinan, unsur
pembantu pimpinan, unsur pelaksana, unsur pengawasan pada organisasi tingkat
pusat (Departemen) ?
a. Unsur pimpinan pada tingkat pusat dipegang oleh
seorang pemimpin yang lazimnya sering disebut Kepala, yang bertanggung jawab
terhadap seluruh pengelolaan dan penyelenggaraan aktivitas dalam departemen
tersebut.
b. Unsur pembantu pimpinan pada tingkat departemen
pusat yaitu unsure pembangtu pimpinan yang bertugas membantu proses
terselenggaranya aktivitas dalam sebuah departemen untuk memudahakan
tercapainya tujuan yang hendak diraih. Pembantu pimpinan juga berfungsi sebagai
penghubung dan penjabar dalam setiap konsep pengelolaan kegiatan departemen.
c. Unsur pelaksana yaitu unsure yang bertindak sebagai
pelaksana dalam sebuah tugas dan pekerjaan yang telah dirancang dan disusun
oleh pimpinan dan pembantu pimpinan. Mereka memilki tugas sesuai dengan agenda
yang ada dan mereka bersifat tekhnis dan professional, dimana mereka
mengerjakan tugas sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi yang mereka kuasai.
d. Unsur pengawasan organisasi tingkat pusat
(Departement) adalah petugas yang diberikan mandate untuk mengawasi proses atau
aktivitas yang dilaksanakan departemen, sehingga pelaksanaan kegiatan bia
berjalan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan bertujuan pula untuk
menghindari tindakan-tindakan negative yang bias saja terjadi dalam pelaksanaan
kegiatan.
17. Jelaskan, mengapa administrator atau
manajer memerlukan ilmu kepemimpinan (leadership) ?
Seorang administrator atau manajer haruslah memiliki
skil atau kemampuan dalam memimpin, karena dalam proses administrasi dan
manajemen diperlukan arahan, bimbingan, dan pengendalian, dan upaya ini tidak
akan terlaksana tanpa memiliki kemapuan memimpin.
Berikut ini merupakan dasar yang perlu diperhatikan
agar administrator dapat mencapai sukses dalam tugasnya. Beberapa dasar dalam
administrasi antara lain :
a. Prinsip Efisiensi; Administrator akan berhasil
dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber, tenaga, dana, dan fasilitas
yang ada secara efisien.
b. Prinsip Pengelolaan; Administrator akan memperoleh
hasil yang paling efektif dan efisien dengan cara melakukan pekerjaan
manejemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan pemeriksaan
(pengontrolan).
c. Perinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan; Bila
diharuskan untuk memilih pekerjaan manajemen dan pekerjaan operatif dalam waktu
yang sama, seorang administrator cenderung memprioritaskan pekerjaan operatif.
Namun ia sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada pekerjaan operatif saja
karena bila ia hanya berkecimpung dalam tugas-tugas operatif saja, maka
pekerjaan pokoknya akan terbengkalai.
d. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif; Seorang
administrator akan berhasil dalam tugasnya apabila ia memiliki gaya
kepemimimpinan yang efektif, yakni memperhatikan hubungan antar manusia (human
relationship), Pelaksanaan tugas serta memperhatikan situasi dan kondisi
(sikon) yang ada. Adapun tentang gaya kepemiminan yang efektif adalah mampu memelihara
hubungan baik dengan bawahannya. Di samping itu ia juga harus memperhatikan
pembagian dan penyelesaian tugas bagi setiap anggota organisasi yang sesuai
dengan jenis pekerjaanya.
e. Prinsip Kerjasama; Administrator dikatakan berhasil
dalam melakukan tugasnya bila ia mampu mengembangkan kerjasma antara seluruh
anggota baik secara horizontal maupun secara vertikal.
18. Sebutkan definisi yang esensial
daripada leadership !
Definisi yang esensial dari daripada kepemimpinan
(leadership) setidaknya mencakup beberapa hal, diantaranya :
a. Kepemimpinan mempunyai ciri khas dan spesifik,
serta diperlukan bagi satu situasi khusus.
b. Adanya interaksi antara seseorang dengan satu
kelompok.
c. Hubungan yang ada pada diri seorang pemimpin dalam
mempengaruhi orang lain untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam sebuah
kelompok atau organisasi.
d. Adanya upaya untuk memberikan dorongan/motivasi,
mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama.
e. Pengaruh atau seni untuk mempengaruhi dan membujuk
orang lain untuk melakukan aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan bersama.
19. Sebutkan jenis-jenis kepemimpinan
berdasarkan konsep leadership dan berdasarkan tipe-tipenya!
Dalam studi kepemimpinan pada umumnya dikenal ada 4
(empat) macam pendekatan kepemimpinan. Yaitu: 1. Pendekatan sifat; 2. Gaya
kepemimpinan; 3. Situasional kepemimpinan; dan 4. Fungsional kepemimpinan.
a Pendekatan Sifat Kepemimpinan: Pendekatan pertama
ini, disebut teori sifat. Dibicarakan mengenai sifat-sifat yang perlu dimiliki
oleh seorang pemimpin.Yaitu yang membedakan dengan yang bukan pemimpin. Para
ahli ilmu kepemimpinan telah mengidentifikasikan 5 (lima) sifat negative yang
mencegah orang menjadi pemimpin : tiak banyak mengetahui, terlalu kaku, tidak
berperan serta, otoriter dan suka menyerang dengan kata-kata.
b Pendekatan Gaya Kepemimpinan: Penelitian-penelitian
yang bersumber pada pandangan gaya kepemimpinan umumnya memusatkan perhatian
mereka pada perbandingan antara gaya dekokratik dan gaya otokratik. Gatto
(1992) mengkategorikan gaya kepemimpinan ke dalam 4 macam: Direktif,
konsultatif, partisipatif, dan gaya delegasi. Karakteristik dari setiap gaya
tersebut dapat diuraikan secara singkat sebagai berikut:
o Gaya direktif: Pemimpin yang direktif pada umumnya
membuat keputusa-keputusan penting dan banyak terlibat dalam pelaksanaannya.
Semua kegiatan terpusat pada pemimimpin.Dan sedikit sekali kebebasan bagi
bawahan untuk berkreasi. Pada dasarnya gaya direktif adalah gaya otoriter.
o Gaya konsultatif: gaya ini dibangun di atas gaya
direktif. Kurang otoriter dan banyak melakukan interaksi dengan para staf dan
anggota organisasi/ bawahan.Fungsi pemimpin lebih bayak berkonsultasi,
memberikan bimbingan, motivasi, memberi nasehat dalam rangka mencapai tujuan.
o Gaya partisipatif: gaya ini bertolak dari gaya
konsultatif yg bisa berkembang kea rah saling percaya antara bawahan dengan
pemimpin. Pemimpin cenderung memberi kepercayaan pada kemampuan staf untuk
menyelesaikan pekerjaan mereka sebagai tanggungjawab mereka.
o Gaya delegasi: disebut juga gaya Free-rein. Yaitu
gaya yang mendorong kemampuan staf untuk ambil inisiatif.Kurang interaksi dan
control yang dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya ini hanya bisa berjalan
apabila staf memperlihatkan tingkat kompetensi dan tanggungjawab yang tinggi.
c. Pendekatan Situasional Kepemimpinan: Dalam
pendekatan situasional dapat dikatakan bahwa factor determinan yang dapat
membuat efektif suatu gaya kepemimpinan tergantung pada situasi dimana pemimpin
itu berada pada kepribadian pemimpin sendiri. Fieldler (1967, 1974) mengajukan
teori Kontingen, menyampaikan situasi kepemimpinan digolongkan dalam 3 dimensi
: 1. hubungan pemimpin-anggota, yaitu pemimpin akan mempunyai lebih banyak
kekuasaaan dan pengaruh, apabila ia dapat menjalin hubungan yang baik dengan anggota-anggota;
2. struktur tugas: penugasan terstruktur baik, jelas, eksplisit, terprogram,
akan memungkinkan pemimpin lebih berpengaruh daripada penugasan itu kabur,
tidak jelas, dan tidak terstruktur. 3. Posisi kekuasaan: pemimpin akan
mempunyai kekuasaan dan pengaruh lebih banyak apabila posisinya atau
kedudukannya memperkenankan ia memberi ganjaran, hukuman, mengangkat dan
memecat daripada ia tidak memeliki kedudukan seperti itu.
20. Apa yang saudara ketahui tentang
kepemimpinan pendidikan, beri penjelasan !
Kepemimpinan pendidikan berarti suatu sikap
kepemimpinan yang harus dilaksanakan pada suatu lembaga pendidikan atau dalam
proses pendidikan. Pada lembaga pendidikan top leader itu bisa dalam jabatan
kepala sekolah, dekan, rektor dan sebagainya. Top leader pada lembaga
pendidikan memerlukan beberapa persyaratan utama yang merupakan nilai lebih
untuk mempengaruihi, mengarahkan dan memimpin lembaga atau organisasinya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dan setidaknya seorang pemimpin
pendidikan harus memiliki kriteria dan kualifikasi kepemimpinan, kepribadian
yang tanggguh, sikap sosial yang baik, menejerian yang mumpuni, supervisi dan
kewirausahaan.
Sikap kepemimpinan berrati sikap dimana harus bias
memetakan permasalaha yang terjadi dalam proses pendidikan dan berupaya
semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikannya. Bias menyelesaikan konflik
dengan win-win solution, dan membuat keputusan dalam kondisi apapun. Sikap
kepemimpinan pula dapat menghitung resiko yang harus diambil dan sejauh mana
resiko itu bias dipikul dan dipertanggungjawabkan.
21. Sebutkan minimal tiga rumusan/definisi
supervisi pendidikan, coba uraikan !
1) Arti morfologis; Supervision (inggris) :Super
: atas, vision : visi. Jadi supervisi artinya : lihat dari atas.
Arti semantik; Supervisi pendidikan adalah pembinaan
yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada
umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa
Supervisi adalah bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar
memperoleh kondisi yang lebih baik.Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil
belajar siswa, namun yang diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru
Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor.Dibidang pendidikan disebut
supervisor pendidikan.
2) Supervisi pendidikan adalah bantuan dalam
pengembangan situasi belajar-mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik.
Meskipun tujuan akhirnya tertuju pada hasil belajar siswa, namun yang
diutamakan dalam supervisi adalah bantuan kepada guru.
3) Supervisi Pendidikan (Pengawas Pendidikan) adalah
salah satu tenaga kependidikan, yang bertugas memberikan pengawasan agar tenaga
kependidikan (guru, kepala sekolah, personil lainnya di sekolah) dapat
menjalankan tugasnya dengan baik. Pengawas berdasarkan keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 118/1996 adalah pegawai negeri sipil yag
diberi tugas, tanggung jawab dan wewenang scara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan pengawasan dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari
segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah,
dasar dan menengah.
4) Dalam bukunya Good Carter, Dictionary of Education,
supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru
dan petugas-petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk
menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembangan guru-guru dan
merevisi tujuan-tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran dan metode mengajar
dan evaluasi pengajaran.
22. Sebutkan yang menjadi tujuan umum
supervisi pendidikan dan masing-masing fungsi beri penjelasan !
Menurut Rohani HM (1991 : 72) terdapat 8 (delapan)
fungsi pengawas, yaitu :
a. memperlengkapi kepemimpinan sekolah,
b. mengkoordinasikan semua usaha sekolah,
c. memperluas pengalaman guru-guru,
d. menstimulasi usaha-usaha yang kreatif,
e. memberikan fasilitas penilaian yang terus menerus,
f. menganalisis situasi belajar dan mengajar,
g. memberikan pengetahuan / skill setiap
anggota/staff, dan
h. membantu meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
Adapun secara garis besar tujuan supervisi ialah :
a. Meningkatkan mutu kinerja guru;
1) Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan
apa peran sekolah dalam mencapai tujuan tersebut,
2) Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas
dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya,
3) Membentuk moral kelompok yang kuat dan
mempersatukan guru dalam satu tim yang efektif, bekerjasama secara akrab dan
bersahabat serta saling menghargai satu dengan lainnya.
4) Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada
akhirnya meningkatkan prestasi belajar siswa.
5) Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari
segi strategi, keahlian dan alat pengajaran.
6) Menyediakan sebuah sistim yang berupa penggunaan
teknologi yang dapat membantu guru dalam pengajaran.
7) Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi
kepala sekolah untuk reposisi guru.
b. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya
guna dan terlaksana dengan baik.
c. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana
dan prasarana yang ada untuk dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga
mampu mengoptimalkan keberhasilan siswa.
d. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya
dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa
dapat mencapai prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.
e. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga
tercipta situasi yang tenang dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan
kualitas pembelajaran yang menunjukkan keberhasilan lulusan.
Catatan:-Tujuan supervisi harus dikomunikasikan dan
dipahami oleh semua pihak- Supervisi harus terencana dengan baik, membangun dan
demokratis- Guru harus diberi informasi tentang tujuan supervisi.
23. Sebutkan semua fungsi supervisi
pendidikan, dan berikanlah penjelasan terhadap masing-maing fungsi tersebut !
a Penelitian (research) → untuk memperoleh gambaran
yang jelas dan objektif tentang suatu situasi pendidikan ; Perumusan topik,
pengumpulan data, pengelolaan data dab konsulasi hasil penelitian.
b Fungsi penilaian (evaluation); Meningkatkan Mutu
Pembelajaran Ruang lingkupnya sempit, hanya tertuju pada aspek akademik,
khususnya yang terjadi di ruang kelas ketika guru sedang memberikan bantuan dan
arahan kepada siswa.
c Fungsi Memicu Unsur yang Terkait dengan Pembelajaran
Lebih dikenal dengan nama Supervisi Administrasi.
d Perbaikan (improvement); dapat mengatahui bagaimana
situasi pendidikan/pengajaran pada umumnya dan situasi belajar mengajarnya.
e Fungsi Membina (guidence) dan Memimpin, artinya
dengan adanya supervisi dapat dijadikan sebagai pembinaan dan berusaha untuk
mewujudkan kepemimpinan yang baik dan bijak.
24. Apa yang dimaksud dengan keprigelan supervisi
pendidikan dan sebutkan macam-macam keprigelan supervisi pendidikan tersebut,
beri penjelasan seperlunya !
Keprigelan / Keterampilan dasar seorang supervisor
:(menurut Kimball Wiles, 1955) dalam Piet Sahertian (2008:18) :
a. Keterampilan dalam hubungan-hubungan kemanusiaan.
b. Keterampilan dalam proses kelompok.
c. Keterampilan dalam kepemimpinan pendidikan.
d. Keterampilan dan mengatur personalia sekolah.
e. Keterampilan dalam evaluasi.
Dalam Supervision for Today’s School oleh Peter F.
Oliva (1984) mengutip pendapat Haris, bahwa supervisi pengajaran adalah segala
sesuatu usaha yang dilakukan personel pendidikan untuk memelihara atau mengubah
yang dilakukan sekolah dengan cara langsung mempengaruhi proses belajar
mengajar dalam usaha meningkatkan proses belajar siswa. Alfonso RJ (1981) dalam
Peter Oliva (1984) menyatakan, supervisi pengajaran adalah tindak laku pejabat
yang dirancang oleh lembaga yang berpengaruh langsung terhadap perilaku guru
dalam berbagai cara untuk membantu cara belajar siswa sekaligus mencapai tujuan
lembaga tersebut.
Kimbal Willes menjelaskan bahwa supervisi pengajaran
sebagai sistem tingkah laku formal yang dipersiapkan sebuah lembaga untuk
mencapai interaksi dengan sistem perilaku mengajar dengan cara memelihara,
mengubah, dan memperbaiki rencana serta aktualisasi kesempatan belajar siswa.
Maka supervisi pengajaran berpusat pada:
o perilaku supervisor
o membantu guru-guru
o mengangkat harapan belajar peserta didik
25. Berilah penjelasan mengenai :
a. Bentuk hubungan/komunikasi yang langsung dan tidak
langsung.
- Komunikasi langsung; Komunikasi langsung tanpa
mengguanakan alat. Komunikasi berbentuk kata-kata, gerakan-gerakan yang berarti
khusus dan penggunaan isyarat,misalnya kita berbicara langsung kepada seseorang
dihadapan kita.
- Komunikasi tidak langsung;Biasanya menggunakan alat
dan mekanisme untuk melipat gandakan jumlah penerima penerima pesan (sasaran)
ataupun untuk menghadapi hambatan geografis, waktu misalnya menggunakan radio,
buku, dan sebagainya.
b. Bentuk hubungan/komunikasi yang vertikal dan
horizontal.
- Komunikasi vertikal (Vertical Communication);
merupakan pengiriman dan penerimaan pesan di antara level sebuah hirarki, ke
bawah dan keatas. Horizontal Communication (komunikasi mendatar)
merupakan pengiriman dan penerimaan pesan di antara individu dalam level yang
sama dalam sebuah hirarki.
- Komunikasi horizontal (horizontal communication;)
mengambil tempat satu level dalam organisasi. Sebagai contoh, di dalam tim, diantara
kepala departemen dan diantara pengkoordiansi dan peranan penghubung.
Terkadang, semakin cepat dan semakin efektif sebuah pesan terkirim secara
horizontal daripada upward maupun downward.
c. Bentuk hubungan/komunikasi yang timbal balik dan
yang bukan timbal balik.
- Komunikasi yang timbal balik (dua arah); Pesan
disampaikan kepada sasaran dan sasaran memberikan umpan balik. Biasanya
komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi timbal balik.
- Komunikai yang tidak timbal balik (satu arah); Pesan
disampaikan oleh sumber kepada sasaran dan sasaran tidak dapat atau tidak
mempunyai kesempatan untuk memberikan umpan balik atau bertanya, misalnya
radio.
26. Berilah penjelasan singkat tentang
Jenis hubungan/komunikasi pribadi, Jenis hubungan/komunikasi fungsional, dan
Jenis hubungan/komunikasi konvensional.
a. Jenis hubungan/komunikasi pribadi; jenis komunikasi
pribadi dilakukan untuk meningkatkan pribadi dalam public relationship dan
menumbuhkan pengembangan keterampilan pribadi dalam berhubungan dengan orang
lain.
b. Jenis hubungan/komunikasi fungsional; merupakan
jenis komunikasi yang berhubungan dengan aktivitas komunikasi dalam sebuah
organiasasi fungsional. Jenis komunikasi ini bersifat komunikasi informasi
formal dalam tatanan tekhnis baik secara vertical ataupun horizontal.
c. Jenis hubungan/komunikasi konvensional ialah jenis
komunikasi yang dilakukan secara sederhana baik komunikasi lisan ataupun
tulisan. Dan komunikasi ini menggunakan media yang seadanya, dan tentu saja
dengan konsekuensi yang menuntut waktu yang lama dan kurang efektif digunakan
untuk memberikan pesan yang bersifat darurat dan membutuhkan waktu yang cepat.
27. Didalam kesempatan yang bagaimana
supervisor pendidikan dapat menciptakan suasana komunikasi yang positif, segar,
dan akrab terhadap supervisi ?
Seorang supervisor dapat menciptakan suasana
komunikasi yang positif, segar dan akrab terhadap supervisi iadalah adalah
dalam keadaan yang disupervisi tesebut memang membutuhkannya, dan hal ini harus
senantiasa dilakukan untuk meningkatkan kerjasama dan kekeluargaan antar
supervisor dengan yang disupervisi. Dan hal ini pun dapat dilakukan dalam
rangka membangun system supervisi yang efektif dan kreatif serta tidak kaku,
terutama komunikasi yang akrab dan segar dilakukan pada saat pertamakali
melakukan supervisi untuk menciptakan image yang baik dan kesan yang positif.
28. Apa yang dimaksud dengan Proses
supervisi yang korektif, preventif, kreatif, kooperatif dan konstruktif ?
a. Proses supervisi yang korektif; yaitu proses
supervisi yang bersifat mengoreksi atau memeriksa setiap permasalahan yang ada
untuk dibuat sebagai bahan pertimbangan dan mencari solusi.
b. Proses supervisi yang preventif; yaitu proses
supervisis yang dilakukan dalam rangka menjaga atau tindakan pencegahan jika
terjadi suatu hal yang negative, pada sebuah lembaga atau institusi yangn
disupervisi. Dan proses supevisi ini sebagai proses untuk mengurangi dan
mencegah terjadinya kekeliruan sistem administrasi.
c. Proses supervisi yang kreatif; yaitu proses
supervisi yang senantiasa mengembangkan ide-ide yang variatif dan lebih
produktif dalam pengelolaan sebuah lembaga.
d. Proses supervisi yang kooperatif; yaitu proses
supervisi yang bersifat kerjasama antara supervisor dengan pihak yang di
supervisi hal ini untuk mengembangkan sikap saling menerima dan menghargai.
e. Proses supervisi yang konstruktif; proses supervisi
yang bersifat membangnun atau memberikan dorongan untuk lebih aktif dan kreatif
dalam pengembangan system kelembagaan demi kemajuan lembaga tersebut.
29. Apakah yang dimaksud dengan tekhnik
kelompok, tekhnik perorangan, metode langsung dan metode tak langsung dalam
supervisi pendidikan ?
a. Tekhnik kelompok didalam supervisi pendidikan ;
Tekhnik berkelompok dalam supervisi dimaksudkan dengan cara mengadakan rapat
bersama dengan guru dan staf, mengadakan diskusi kelompok, mengadakan seminar,
penataran, workshop, dan lainnya. Jadi pada intinya tekhnik supervisi kelompok
ialah supervisi yang dilakukan dengan melibatkan secara langsung orang banyak.
b. Tekhnik perorangan didalam supervisi pendidikan;
tekhnik yang digunakan dalam supervisi terhadap masing-masing personel
pendidikan, conr\tohnya terhadap guru bidang studi tertentu, kepada Kepala
Sekolah, kepada kepala Tata Usaha, kepada Wakil Kepala Sekolah, dan sebagainya.
Hal ini bertujuan untuk lebih spesifikasi dalam pola supervisi.
c. Metode langsung didalam supervisi pendidikan adalah
teknik yang digunakan secara langsung seperti penyelenggaraan rapat guru,
workshop, kunjungan kelas, mengadakan converence. Sedangkan teknik tidak
langsung adalah teknik yang dilakukan secara tidak langsung misalnya melalui
bulletin board, questioner, dan lain-lain.
d. Teknik lisan adalah supervisi yang dilakukan secara
tatap muka misalnya, supervisor mendiskusikan hasil observasi yang dilakukan
guru, rapat dengan guru membicarakan hasil evaluasi belajar. Sedangkan teknik
tulisan adalah supervisi yang dilakukan dengan menggunakan tulisan misalnya
dalam kegiatan observasi untuk memperoleh data yang objektif tentang situasi
belajar mengajar, supervisi menggunakan alat-alat observasi berbentuk chek-list
atau daftar sejumlah pertanyaan (evaluatif chek-list).
30. Apakah maksud kunjungan sekolah (school
visit) yang dilakukan oleh supervisor pendidikan, coba uraikan. Dan ada
berapa macam kunjungan sekolah tersebut ?
Yang dimaksud dengan kunjungan sekolah (school
visit ) yang dilakukan oleh supervisor pendidikan ialah kunjungan yang
dilakukan oleh seorang supervisor untuk melihat dan mengidntifikasi sekolah
tersebut, baik secara administrasi ataupun manajerialnya.
Kunjungan sekolah (school visit ) terdapat tiga
macam, yaitu :
a. Kunjungan tanpa diberitahu (unannounced
visitation), supervisor tiba-tiba datang ke sekolah tanpa diberitahu
terlebih dahulu.
b. Kunjungan dengan cara memberitahu terlebih dahulu (announced
visitation).
c. Kunjungan atas undangan sekolah yang disupervisi
terhadap supervisor pendidikan.
31. Jelaskan perbedaan antara kunjungan
kelas, individual meeting dan home visit !
a. Kunjungan Kelas; Yang dimaksud adalah kunjungan
yang dilakukan untuk melihat guru yang sedang mengajar atau ketika kelas sedang
kosong.
b. Observation Class; Kunjungan ke sebuah kelas untuk
mencermati situasi/peristiwa yang sedang berlangsung didalam kelas.
c. Individual Meeting; adalah pertemuan yang dilakukan
secata individu atau perorangan, individualmeeting dilakukan jika supervisor
ingin lebih dalam mengatahui tentang keadaan individu tersebut.
d. Home Visit; kunjungan rumah yang dimaksud adalah
melihat aktivitas guru di rumah yang dilakukan secara berkala untuk menjalin
keakraban dan kekeluargaan, hal ini dilakukan agar guru dan supervisor bisa
lebih terbuka dalam menjalin komunikasi.
32. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
program supervisi pendidikan !
Program supervisi pendidikan ialah
aktivitas-aktivitass yang harus dilakukan supervisor dalam rangka pengawasan
dan pelayanan pendidikan dengan peraturan yang berlaku yang telah ditetapkan
dalam undang-undang pendidikan. Dalam pelaksanaannya, supervisi pendidikan
dapat dijabarkan dalam tahapan mekanisme sebagai berikut :
a. Tahap penysunan program supervisi. : Program
tersebut meliputi program tahunan dan program semester .
b. Tahap persiapan : yang perlu dipersiapkan ; 1)
Format/instrumen supervisi. 2) Materi pembinaan/supervisi. 3) Buku catatan . 4)
data supervisi/pembinaan sebelumnya.
c. Tahap pelaksanaan : diarahkan pada sasaran yang
telah ditetapkan .
d. Tahap tindak lanjut. : Merupakan pembinaan dan
perbaikan dari hasil temuan pada saat supervisi.
33. Apa yang dimaksud dengan kode etik dan
prinsip-prinsip kode etik dan dapat disusun berdasarkan unsur-unsur apa saja?
a. Pengertian Kode Etik menurut Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1974 tentang pokok-pokok kepegawaian dinyatakan bahwa kode etik ialah
sebagai pedoman sikap tingkahlaku dan perbuatan didalam dan diluar kedinamisan.
b. Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah
bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa, dan Negara serta pada
kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada
UUD 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, oleh kerena itu, Guru Indonesia
terpangil untuk menunaikan karyanya dengan memedomani dasar-dasar sebagai
berikut:
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk
membentuk manusia pembangunan yang ber-Pancasila.
a. Guru menghormati hak individu dan kepribadian anak
didiknya masing-masing.
b. Guru berusaha mensusseskan pendidikan yang serasi
(jasmaniyah dan rohaniyah) bagi anak didiknya.
c. Guru harus menghayati dan mengamalkan pancasila.
d. Guru dengan bersunguh-sunguh mengintensifkan
Pendidikan Moral Pancasila bagi anak didiknya.
e. Guru melatih dalam memecahkan masalah-masalah dan
membina daya krasai anak didik agar kelak dapat menunjang masyarakat yang
sedang membangun.
f. Guru membantu sekolah didalam usaha menanamkan
pengetahuan keterampilan kepada anak didik.
2. Guru memiliki kejujuran professional dalam menerapkan
kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-masing.
a. Guru menghargai dan memperhatikan perbedaan dan
kebutuhan anak didiknya masing-masing.
b. Guru hendaknya luwes didalam menerapkan kurikulum
sesuai dengan klebutuhan anak didik masing-masing.
c. Guru memberi pelajaran di dalam dan di luar sekolah
berdasarkan kurikulum tanpa membeda-bedakan Janis dan posisi orang tua
muridnya.
3. Guru mengadakan komunikasi, terutama dalam
memperoleh informasi tentang anak didik. Tetapi menghindarkan diri dari segala
bentuk penyalah gunaan.
a. Komunikasi Guru dan anak didik didalam dan diluar
sekolah dilandaskan pada rasa kasih sayang.
b. Untuk berhasilnya pendidikan, maka Guru harus
mengetahui kepribadian anak dan latar belakang keluarganya masing-masing.
c. Komunikasi Guru ini hanya diadakan semata-mata
untuk kepentingan pendidikan anak didik.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan
memelihara hubungan dengan orang tua murid dengan sebaik-baiknya bagi
kepentingan anak didik.
a. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah sehingga
anak didik betah berada dan belajar di sekolah.
b. Guru menciptakan hubungan baik dengan orang tua
murid sehingga dapat terjalin pertukaran informasi timbale balik untuk
kepentingan anak didik.
c. Guru senantiasa menerima dengan lapang dada setiap
kritik membangun yang disampaikan orang tua murid/ masyarakat terhadap
kehidupan sekolahnya.
d. Pertemuan dengan orang tua murid harus diadakan
secara teratur.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan masyarakat
disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan
pendidikan.
a. Guru memperluas pengetahuan masyarakat mengenai
profesi keguruan.
b. Guru turut menyebarkan program-progaram pendidikan
dan lkebudayaan kepada masyarakat seketernya, sehingga sekolah tersebut turut
berfubgsi sebagai pusat pembinaan dan pengembangan pendidikan dan kebudayaan
ditempat itu.
c. Guru harus berperan agar dirinya dan sekolahnya
dapat berfungsi sebagai unsur pembaru bagi kehidupan dan kemajuan daerahnya.
d. Guru turut bersama-sama masyarakat sekitarnya
didalam berbagai aktifitas.
e. Guru menusahakan terciptanya kerjasama yang
sebaik-bainya antara sekolah, orang tua murid, dan masyarakat bagi kesempurnaan
usaha pendidikan atas dasar kesadaran bahwa pendidikan merupakan tangung jawab nersama
antara pemerintah, orang tua murid dan masyarakat.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama
mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.
a. Guru melanjutkan setudinya dengan :
o Membaca buku-buku
o Mengikuti loka karya, seminar, gerakan koperasi, dan
pertemuan-pertemuan pendidikan dan keilmuan lainnya
b. Guru selalu bicara, bersikap dan bertindak sesuai
dengan martabat profesinya,
o Mengikuti penataran
o Mengadakan kegiatan-kegiatan penelitian
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara
sesame guru baik berdasarkan lingkungan kerja maupun didalam hubungan
keseluruhan.
a. Guru senantiasa saling bertukar informasi pendapat,
salung menasehatri dan Bantu-membantu satu sama lainnya, baik dalam hubungan
kepentingan pribadi maupun dalam menuaikan tugas profesinya.
b. Guru tidak melakukan tindakan-tindakan yang
merugikan nama baik rekan-rekan seprofesinya dan menunjang martabat guru baik
secara keseluruhan maupun secara pribadi.
8. Guru secara bersama-sama memelihara, membina, dan
meningkatkan organisasi guru professional sebagai sarana pengabdiannya.
a. Guru menjadi anggota dan membantu organisasi Guru
yang bermaksud membina profesi dan pendidikan pada umumnya.
b. Guru senantiasa berusaha bagi peningkatan persatuan
diantara sesame pengabdi pendidikan.
c. Guru senantiasa berusaha agar menghindarkan diri
dari sikap-sikap ucapan, dan tindakan yag merugikan organisasi.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan
kebijaksanaan pemerintah dalam bidang pendidikan.
a. Guru senantiasa tunduk terhadap kebijaksanaan dan
ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang pendidikan.
b. Guru melakukan tugas profesinya dengan disiplin dan
rasa pengabdian.
c. Guru berusaha membantu menyebarkan kebijak sanaan
dan program pemerintah dalam bidang pendidikan kepada orang tua murid dan
masyarakat sekitarnya.
d. Guru berusaha menunjang terciptanya kepemimpinan
pendidikan dilingkungan atau didaerahnya sebaik-baiknya.
34. Jelaskan tentang perbedaan prinsip
antara supervisi modern dengan supervisi yang lama !
a. Supervisi Modern
Konsep supervisi modern dirumuskan oleh Kimball Wiles
(1967) sebagai berikut: “Supervision is assistance in the devolepment of a
better teaching learning situation”. Supervisi adalah bantuan dalam
pengembangan situasi pembelajaran yang lebih baik.Rumusan ini mengisyaratkan
bahwa layanan supervisi meliputi keseluruhan situasi belajar mengajar (goal,
material, technique, method, teacher, student, an envirovment).Situasi belajar
inilah yang seharusnya diperbaiki dan ditingkatkan melalui layanan kegiatan
supervisi.Dengan demikian layanan supervisi tersebut mencakup seluruh aspek
dari penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Adapun beberapa karakter
supervisi pendidikan modern ialah :
1) Menciptakan dan mempertahankan antar hubungan yang memuaskan
di antara semua anggota staf. Kondisi seperti ini merupakan dasar yang paling
utama dalam melaksanakan supervisi. Sebab supervisi adalah merupakan suatu
proses yang menyangkut aktivitas-aktivitas individu di sekolah. Individu sukar
dibina bila tidak didasari oleh pengenalan dan hubungan yang akrab.
2) Karakteristik yang kedua ialah demokratis. Istilah
demokratis dikatakan mencerminkan dinamika, dapat mengerti atau memahami,
sensitif, dan memegang peranan kepemimpinan.Supervisi yang dinamis ialah supervisi
yang aktif, kreatif, dan banyak inisiatif dalam melaksanakan fungsinya.Suatu
supervisi yang tidak hanya mengamati, mengontrol, mengkritik, dan menilai saja,
tetapi jauh lebih luas daripada itu. Supervisi seperti ini ikut merencanakan
agar proses belajar memberi hasil yang baik, membantu menciptakan kondisi
belajar yang baik, memomtor guru-, guru agar tidak sampai terlanjur jauh
berbuat salah, mencari sebab sebuah kesalahan, memberi saran, dan membimbing.
Supervisor tidak hanya mencari kesalahan guru, tidak pula hanya memperbaiki
kesalahan guru, tetapi juga berusaha mengadakan preventif agar guru-guru
sedikit mungkin berbuat salah. Hal ini dilakukan dengan bernacam-macam cara
sesuai dengan problem yang dihadapat itulah sebabnya mengapa supervisor itu
perlu aktif, kreatif, dan berinisiatif.
3) Karakteristik supervisi modern yang ketiga adalah
komprehensif. Suatu supervisi yang berlangsung mulai dari taman kanak-kanak
sampai dengan sekolah menengah tingkat atas yang mencakup beberapa sekolah
untuk wilayah tertentu. Bentuk dan isi supervisi untuk tingkat-tingkat sekolah
itu tidak boleh berbeda beda. Kesamaan ini dimaksudkan untuk menjamin
kontinuitas kurikulum sekolah dari taman kanak-kanak sampai dengan sekolah
menengah tingkat atas. Hal ini akan memudahkan para siswa mengembangkan diri
melalui kurikulum tersebut.
b. Supervisi Tradisional
Sehubungan dengan uraian di atas tentang karakteristik
supervisi pendidikan modern, Marks membuat perbandingan supervisi tradisional
dengan supervisi modern yang ia kutip dari Burton dan Brueckner sebagai berikut
(1978, h. 12). supervisi tradisional ialah (1) menginspeksi, (2) terpusat pada
guru (3) berkunjung dan berdiskusi, (4) perencanaan yang sederhana , (5)
memergoki dan otoriter, dan (6) biasanya oleh satu orang. Sedangkan supervisi
modern ialah (1) pragmatis dan menganali sis (2) terpusat pada tujuan, materi,
teknik, metode, guru, siswa, ligkungan (3) melaksanakan beraneka ragam fungsi,
(4) perencanaan dan organisasi yang jelas dengan tujuan yang khas, (5) Motivasi
dan bekerjasama, dan (6) oleh orang banyak. Perbandingan akan memperjelas apa
yang dimaksud dengan super yang hersifat komprehensif. Inilah merupakan
karakteristikterakhir dari supervisi modern menurut pandangan Neagley.
Sergiovanni membedakan supervisi tradisional dengan
supervisi modern dari segi perlakuan terhadap personalia sekolah, yang disebut
sebagai variabel perantara (mediating variables).Supervisi tradisional tidak
memakai variabel ini, sebaliknya supervisi modern mempergunakannya yang membuat
lebih berhasil sebab variabel ini bertindak sebagai variabel moderator terhadap
kesuksesan sekolah (1971, h. 16-18).
35. Sebutkan definisi manajemen pendidikan
dan jelaskan !
Dari segi bahasa management berasal dari kata manage
(to manage) yang berarti “to conduct or to carry on, to direct” (Webster
Super New School and Office Dictionary), dalam Kamus Inggeris Indonesia kata
Manage diartikan “Mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola”(John M. Echols,
Hasan Shadily, Kamus Inggeris Indonesia) , Oxford Advanced Learner’s Dictionary
mengartikan Manage sebagai “to succed in doing something especially
something difficult….. Management the act of running and controlling business
or similar organization” sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Manajemen
diartikan sebagai “Proses penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai
sasaran”(Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Sedangkan Manajemen pendidikan ialah proses
perencanaan, peng-organisasian, memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan,
sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan kehidupan
bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan,
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri,
serta bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan.
Dengan memperhatikan pengertian di atas nampak bahwa
manajemen/ administrasi pendidikan pada prinsipnya merupakan suatu bentuk
penerapan manajemen atau administrasi dalam mengelola, mengatur dan
mengalokasikan sumber daya yang terdapat dalam dunia pendidikan, fungsi
administrasi pendidikan merupakan alat untuk mengintegrasikan peranan seluruh
sumberdaya guna tercapainya tujuan pendidikan dalam suatu konteks sosial
tertentu, ini berarti bahwa bidang-bidang yang dikelola mempunyai kekhususan
yang berbeda dari manajemen dalam bidang lain.
36. Sebutkan fungsi-fungsi manajemen
pendidikan, dan apa yang difikirkan dalam sebuah perencanaan !
Fungsi-fungsi manajemen pendidikan antara lain :
a. Perencanaan ( Planning)
b. Pengorganisasian ( Organizing)
c. Pengkoordinasian ( Coordinating)
d. Komunikasi (Comunication)
e. Supervisi (Supervision)
f. Kepegawaian ( Staffing)
g. Pembiayaan ( Budgeting)
h. Penilaian ( Evaluating)
Perencanaan adalah pemilihan dari sejumlah alternatif
tentang penetapan prosedur pencapaian, serta perkiraan sumber yang dapat
disediakan untuk mencapai tujuan tersebut.Yang dimaksud dengan sumber meliputi
sumber manusia, material, uang, dan waktu. Dalam perencanaan, kita mengenal
beberapa tahap, yaitu : Identifikasi masalah, perumusan masalah, penetapan
tujuan, identifikasi alternatif, pemilihan alternatif, dan elaborasi
alternatif.
T. Hani Handoko memaparkan secara ringkas tentang
langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan strategik, sebagai berikut:
a. Penentuan misi dan tujuan, yang mencakup pernyataan
umum tentang misi, falsafah dan tujuan. Perumusan misi dan tujuan ini merupakan
tanggung jawab kunci manajer puncak.Perumusan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai
yang dibawakan manajer. Nilai-nilai ini dapat mencakup masalah-masalah sosial
dan etika, atau masalah-masalah umum seperti macam produk atau jasa yang akan
diproduksi atau cara pengoperasian perusahaan.
b. Pengembangan profil perusahaan, yang mencerminkan
kondisi internal dan kemampuan perusahaan dan merupakan hasil analisis internal
untuk mengidentifikasi tujuan dan strategi sekarang, serta memerinci kuantitas
dan kualitas sumber daya -sumber daya perusahaan yang tersedia. Profil perusahaan
menunjukkan kesuksesan perusahaan di masa lalu dan kemampuannya untuk mendukung
pelaksanaan kegiatan sebagai implementasi strategi dalam pencapaian tujuan di
masa yang akan datang.
c. Analisa lingkungan eksternal, dengan maksud untuk
mengidentifikasi cara-cara dan dalam apa perubahan-perubahan lingkungan dapat
mempengaruhi organisasi. Disamping itu, perusahaan perlu mengidentifikasi
lingkungan lebih khusus, seperti para penyedia, pasar organisasi, para pesaing,
pasar tenaga kerja dan lembaga-lembaga keuangan, di mana kekuatan-kekuatan ini
akan mempengaruhi secara langsung operasi perusahaan.
37. Apa yang dimaksud dengan actuating dan
stuffing, dan bagaimana hubungannya dengan ungkapan the right man in the right
place dalam sebuah organisasi ?
a. Actuating (pelaksanaan), merupakan proses
pelaksanaan sebuah kegiatan. Dimana proses kegiatan ini haruslah sesuai dengan
perencanaan (planning), dan dalam pelaksanaan haruslah ada job description
untuk dijadikan bahan atau tolak ukur sejauh mana pekerjaan tersebut
dilaksanakan. Seperti dalam administrasi, maka pelaksanaan tugas harus
berhubungan pada rambu-rambu administrasi yang telah ditetapkan.Dalam
pelaksanaan ini terdapat koordinasi, komunikasi, supervisi, pengaturan anggaran
dan pengawasan.
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan
bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok
sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran
perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut oleh karena para
anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak
lain merupakan upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan
melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap karyawan dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung
jawabnya.
Hal yang penting untuk diperhatikan dalam pelaksanan
(actuating) ini adalah bahwa seorang karyawan akan termotivasi untuk
mengerjakan sesuatu jika : (1) merasa yakin akan mampu mengerjakan, (2) yakin
bahwa pekerjaan tersebut memberikan manfaat bagi dirinya, (3) tidak sedang
dibebani oleh problem pribadi atau tugas lain yang lebih penting, atau
mendesak, (4) tugas tersebut merupakan kepercayaan bagi yang bersangkutan dan
(5) hubungan antar teman dalam organisasi tersebut harmonis.
b. Staffing (kepegawaian), merupakan anggota
atau staf yang diberikan tugas untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Dalam hal ini
diperlukan pegawai yang kompeten dibidangnya, tidak asal dalam menentukan
pegawai, karena hal ini akan berdampak pada kinerja dan kesuksesan sebuah
pekerjaan. Terutama dalam hal ini adalah pegawai pendidikan. Tujuan pembagian
kerja adalah agar dengan usaha yang sama dapat diperoleh hasil kerja yang
terbaik. Pembagian kerja dapat membantu pemusatan tujuan, di samping juga
merupakan alat terbaik untuk memanfaatkan individu-individu dan kelompok orang
sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
Setiap orang yang telah diserahi tugas dalam sesuatu
bidang pekerjaan tertentu dengan sendirinya memiliki wewenang untuk membantu
memperlancar tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.Akan tetapi sebaliknya,
semua wewenang tentu harus disertai tanggung jawab terhadap atasan atau
terhadap tujuan yang hendak dicapai.Antara wewenang dan tanggung jawab harus
seimbang, sehingga setiap orang dapat memberikan tanggung jawab sesuai dengan
wewenang yang diberikan kepadanya.
c. Ungkapan the right man in the right place
yang mempunyai makna menempatkan seseorang pada tempatnya. Dengan kaitannya
dalam sebuah organisasi ialah bagaimana kita menempatkan personil atau staf
sesuai engan kemampuan, kapasitas dan kompetensi yang dimilikinya. Jika hal
tersebut tidak dilaksanakan maka sebuah organisasi tiak akan berjalan secara
optimala, bahkan akan terjadi disintegrasi, sebagaimana yang disabdakan oleh
Rasulullah Saw. “jika suatu urusan diserahkan pada orang yang bukan ahlinya,
maka tunggulah saat kehancurannya.”
38. Apa perlunya manajer pendidikan
memahami/menguasai administrasi personil?
Seorang manajer pendidikan sangatlah perlu untuk
memahami administrasi personalia atau kepegawaian, karen seorang manajer harus
bisa mengkondisikan personil sesuai dengan bidang dan profesinya masing-masing
dan mengkoordinasikan setiap tugas pegawaianya.
Setidaknya, terdapat 4 (empat) prinsip dasar manajemen
personalia yaitu :
(a) dalam mengembangkan sekolah, sumber daya manusia
adalah komponen paling berharga;
(b) sumber daya manusia akan berperan secara optimal
jika dikelola dengan baik, sehingga mendukung tujuan institusional;
(c) kultur dan suasana organisasi di sekolah, serta
perilaku manajerial sekolah sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan
pengembangan sekolah; dan
(d) manajemen personalia di sekolah pada prinsipnya
mengupayakan agar setiap warga dapat bekerja sama dan saling mendukung untuk
mencapai tujuan sekolah.
Disamping faktor ketersediaan sumber daya manusia, hal
yang amat penting dalam manajamen personalia adalah berkenaan penguasaan
kompetensi dari para personil di sekolah.Oleh karena itu, upaya pengembangan
kompetensi dari setiap personil sekolah menjadi mutlak diperlukan, dan tentu
saja ditunjang oleh kemampuan manajer pendidikan yang mampu mengkoordinir,
mengorganisir dan mengakomodir, serta memberikan bimbingan kepada setiap
personil dengan kemampuan memahai administrasi personalia.
39. Jelaskan prinsip-prinsip dasar
manajemen sekolah, yang terdiri dari :
a. Prinsip desentraslisasi tugas; artinya dalam setiap
proses pelaksanaan penugasan diberikan kepada orang yang tepat dan ahli dibidangnya
serta diberikan sesuai dengan jabatannya masing-masing. Prinsip desentralisasi
tugas berarti pula bahwa tugas tidak dipusatkan hanya kepada Kepala Sekolah
saja yang bertanggungjawab terhadap berbagai kebijakan manajemn sekolah, akan
tetapi semua unsur dilibatkan.
b. Prinsip ganjaran/ penghargaan; artinya sekecil
apapun tugas yang terlaksana dengan baik dan sesuai dengan program kerja yang
diagendakan maka hendakanya diberikan reward (penghargaan), karena sekecil
apapun penghargaan yang diberikan akan berdampak postif bagi penyelenggaraan
pendidikan dan hal ini bisa memotivasi setiap orang untuk melakukan tugas
sebaik mungkin.
c. Prinsip pertumbuhan dan pengembangan personil;
prinsip ini menunjukan bahwa kinerja seseorang dilihat dari bagaimana perkembangan
staff atau orang yang diberikan tugas untuk melaksanakan kegiatan, jadi pada
dasarnya prinsip ini menitik beratkan pada pertumbuhan dan perkembangan kinerja
pegawai atau staf.
d. Pelibatan personil; prinsip ini bertujuan supaya
seluruh personil terlibat dalam berbagai aktivitas manajerial sekolah. Setiap
personil dituntut untuk terlibat aktif dalam proses pengelolaan dan manajemen
sekolah, karena pada dasarnya sebuah lembaga jika ingin mencapai keberhasilan
dan tepat sasaran pada apa yang dituju maka diharuskan ada kerjasama layaknya
sebuah tim (team work). Dan pelibtan personil ini adalah sebuah keniscayaan
bagi kelangsungan an efektifitas sebuah lembaga sekolah.
40. Jelaskan administrasi pendidikan yang
dikenal dua tekhnik manajemen berikut :
a. Tekhnik manajemen konvensional, terdiri dari :
1) Management by personality; maksudnya ialah bahwa
manajement berdasarkan pada kepribadian seseorang atau melihat suatu keadaan
dari kedekatan kepribadian seseorang.
2) Management by costum; manajement yang berdasarkan
pada penampilan luar, seperti apa yang dipakai, dan apa yang digunakan.
3) Management by reward; ialah manajement efektif jika
seseorang dalam fungsi manajement tersebut ketika melaksanakan tugas dengan
baik maka ia akan mendapatkan penghargaan, baik secara materiil ataupun
immaterial.
4) Management by legitimation; merupakan manajement
yang berdasarkan pada legitimasi atau pengesahan sebuah aturan, dan hal ini
membuat ia berkuasa pada bidang tersebut.
b. Tekhnik manajemen modern, terdiri dari :
1) Management by delegation; yaitu manajement dengan
cara mengutus atau berusaha untuk mewakilkan sebuah tugas manajemen terhadap
seseorang yang mampu untuk menguji kompetensi orang tersebut, dan tentunya
manajement yang bersifat pendelegasian ini adalah terhadap tugas-tugas
manajerial yang bukan prioritas utama.
2) Management by system; yaitu manajement yang
berlandaskan pada system atau tata aturan yang berlaku. System merupakan suatu
himpunan gagasan atau prinsip-prinsip yang saling bertautan.Artinya manajemen
dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya yang sesuai dengan
program-program yang diagendakan untuk menapai sebuah tujuan.
3) Management by result; yaitu manajemen yang
berlandaskan pada sisten hasil atau berdasarkan pada hasil akhir sebuah kinerja
yang dilakukan. Jika kinerjanya sesuai dan dapat memuaskan maka ia berhak
mendapatkan reward dan tidak menutup kemunngkinan jika kinerjanya buruk ia
mendapatkan punishment disertai dorongan untuk lebih meningkatkan kinerjanya
sehingga lebih baik.
4) Management by objective; yaitu manajemen yang
didasarkan pada kompetensi dan kualifikasi seseorang dalam menjalankan
tugasnya, tanpa melihat kedekatan personal ataupun kekeluargaan, sehingga
dengan manajement by objectif ini terjalin hubungan manajement yang
professional, bukan hanya sekedar pertimbangan dan kedekatan emosional.